Tak Berkategori

tau kan ujiannya di mana?

https://craple.wordpress.com/2022/09/03/guru-bahasa/

dear Bu Guru,

aku sudah menemukan orang itu.

namun aku murung akan satu hal, kita percaya kepada Tuhan yang berbeda.

sudah menjadi doaku setiap hari bila suatu saat aku harus berpisah dengannya, jadikan itu perpisahan yang paling ringan yang bisa kuterima dengan berbesar hati.

aku belum bisa mendeskripsikan sebesar apa rasa sayangku kepadanya

tapi yang bisa kuingat, dia sebegitu menghargainya aku.

dia selalu peduli dengan jilbabku. tidak sembarang menyentuhku tanpa izin.

pernah aku bertanya kepadanya, “why you havent hold my hand in public?

“aku tidak enak dengan jilbabmu.”

dia pemerhati,

dengan apa yang kulakukan

dengan apa yang tidak kulakukan

dengan apa yang kuucapkan

dengan apa yang tidak kuucapkan

izinkan aku mengutip cuitan seseorang,

https://x.com/xiayuejiu/status/1778957564472172836?s=52&t=_0mtihqG2LcLplAcka0Uiw

Standard
Tak Berkategori

laras nulis lagi

ugh apakah ini tanda bahwa aku sudah mulai menjauh dariNya? segala apapun yang kulakukan terasa menjijikkan.

berjelek hati mencaci.

menyinyir

dengki

bergosip

maksudku, tidak apalah bila aku menyinyir di belakangnya karena dia telah menyebarkan perkataan tidak enak tentangku.

tapi ikutan menggosip karena perilaku dia yang bahkan tidak merugikanku? uggggggh kenapa ngomongin orang itu enak sekali ya.

dan lagi, biarkan sajalah orang pengamen itu meminta-minta. kalau kau ikhlas, berikan uangmu. kalau tidak, jangan lalu mencacinya. mau bagaimanapun, kau bisa makan dengan tenang bisa tidur dengan nyenyak dan bisa berdingin ria seperti di kulkas. lah dia? meskipun kau menyinyir kenapa ya mereka betah ngamen jadi badut meminta sana sini males ah aku kasih uang pantes mereka betah pasti karena ada aja yang ngasih mereka, hidup mereka tidak seberuntung dirimu. entah mereka tidur di mana. entah mereka berteduh di mana bila hujan. entah bagaimana mereka bisa melawan rasa panasnya kota.

belum lagi tukang parkir yang selalu kau akal-akali itu bagaimana caranya biar tidak bayar parkir…

ah aku masih belom bisa menemukan narasi untuk membela mereka si tukang parkir itu. dateng gak bantuin markir. mau keluar parkiran tiba-tiba dia nongol. apa gunanya aku membayar 2.000 rupiah itu?

yang harusnya kau lakukan itu, ras, mencontoh teman-temanmu yang semangat mencari hobi baru di ujung umur 20-annya. yang bersemangat untuk menambah value hidupnya. itulah cara untuk bertahan hidup di dunia yang membosankan ini. kau yakin tidak mau meniru mereka?

Standard
Tak Berkategori

seumpama

aku berada di tengah-tengah Yumi’s Cells Season 2 Episode 4.

sedang berada di scene memperlihatkan Yumi melihat satu persatu buku cerita yang ia tulis kala dulu.
kalimat pengandaian itu meluncur begitu saja. “bila dulu aku tidak berhenti menulis, mungkin sekarang aku bisa menjadi penulis dengan baik.”

aku jadi ikut berandai.
kalau dulu aku tidak menghentikan les musikku, mungkin saat ini ketika bosan aku bisa mendentingkan tuts keyboard seenak jidatku dan bisa menghasilkan lantunan lagu. tidak untuk dijual, tapi hanya untuk mengekspresikan perasaanku.

kalau dulu aku tidak berhenti mengikuti kelas silat, mungkin saat ini ketika aku diselimuti emosi tidak menentu, aku bisa memusatkan energi negatif ini dengan keren. memukul mukul sesuatu. atau menendang nendang sesuatu.

ah, samsak. aku sudah sangat lama menginginkannya.

Standard
Tak Berkategori

aku sedang menunggu seseorang yang tepat untuk aku memutar bait awal Hati-Hati di Jalan.

iya, bait awal doang yang indah.
6 baris doang.
sisanya wa kaco.

Standard
Tak Berkategori

lele mangut

aku jadi kehilangan arah atas pengertian kata ekspektasi.

artinya pengharapan.

tapi aku gak tau makna lanjutan dari kata itu.

kupikir aku sudah tidak meletakkan pengharapan itu kepada orang lain.

nyatanya, ketika aku menceritakan gundahku kepadanya, ia pun komen.

orang-orang itu tidak semuanya sesuai ekspektasimu. untuk mereka tahu apa yang kamu rasakan, kamu harus mengutarakannya. bukan diam. tidak semua orang mengerti diammu. tidak semua orang mengerti kamu ingin diperlakukan seperti apa.

ocha itu kutenggak habis sambil mengiyakan perkataannya

Standard