Tak Berkategori

laras nulis lagi

ugh apakah ini tanda bahwa aku sudah mulai menjauh dariNya? segala apapun yang kulakukan terasa menjijikkan.

berjelek hati mencaci.

menyinyir

dengki

bergosip

maksudku, tidak apalah bila aku menyinyir di belakangnya karena dia telah menyebarkan perkataan tidak enak tentangku.

tapi ikutan menggosip karena perilaku dia yang bahkan tidak merugikanku? uggggggh kenapa ngomongin orang itu enak sekali ya.

dan lagi, biarkan sajalah orang pengamen itu meminta-minta. kalau kau ikhlas, berikan uangmu. kalau tidak, jangan lalu mencacinya. mau bagaimanapun, kau bisa makan dengan tenang bisa tidur dengan nyenyak dan bisa berdingin ria seperti di kulkas. lah dia? meskipun kau menyinyir kenapa ya mereka betah ngamen jadi badut meminta sana sini males ah aku kasih uang pantes mereka betah pasti karena ada aja yang ngasih mereka, hidup mereka tidak seberuntung dirimu. entah mereka tidur di mana. entah mereka berteduh di mana bila hujan. entah bagaimana mereka bisa melawan rasa panasnya kota.

belum lagi tukang parkir yang selalu kau akal-akali itu bagaimana caranya biar tidak bayar parkir…

ah aku masih belom bisa menemukan narasi untuk membela mereka si tukang parkir itu. dateng gak bantuin markir. mau keluar parkiran tiba-tiba dia nongol. apa gunanya aku membayar 2.000 rupiah itu?

yang harusnya kau lakukan itu, ras, mencontoh teman-temanmu yang semangat mencari hobi baru di ujung umur 20-annya. yang bersemangat untuk menambah value hidupnya. itulah cara untuk bertahan hidup di dunia yang membosankan ini. kau yakin tidak mau meniru mereka?

Standard